SADARIONLINE- Siak- Retribusi sumber Pendapatan Daerah siak diduga di garap Tikus berdasi, " Vidio Masyarakat pasar belantik Viral," 

Berawal beredarnya Vidio masyarakat yang menyebutkan izin melaporkan Ibu Bupati Afni Z. Saya prihati Buk, Ibu kemana-mana mencari uang untuk supaya masuk ke kasi Daerah. 

Namun di pasar belantik ini, banyak oknum ASN yang melalukukan penyelewengan, dan ia menyebutkan di vidio tersebut ia akan melaporkan ke kejaksaan siak.

Hasil penulusuran wartawan pada hari kamis, masyarakat tersebut bernama Ucok Harahap, bertemu dengan Wartawan di kedai kopi di kota siak ( 13 oktober 2025 ).

Ucok Harahap membeberkan kepada awak media Sadarionline.com dan media Lacakkriminal, ia menjelaskan bahwa pengutipan uang Retribusi pasar di siak sangat di curigai.

Sebab di lapangan para pedagang membayar kepada juru pengutip per lapak sesuai karcis, lapak kering Rp 4000 rupiah..lapak basah Rp 5000 rupiah.

Menurut ucok Harahap, perna ia berkomunikasi ke pada jurukutip bernisial AP, di stor ke Dinas Rp 20 juta per bulan. Namun saat ia koordinasi ke Kadis Perindustrian dan Perdagangan, H.Musa menyebut di stor ke Kas Daerah Rp 15 juta perbulan.

Menurut Ucok, ia membeberkan bahwa di pasar belantik itu sekitar 250 lapak, kalau di kakulasikan total x 4000 aja sekitar Rp 30 juta dalam sebulan.

Ucok menjelaskan, bahwa sudah terjadi dugaan praktek korupsi di dalam pungutan retribusi pasar, berapa pasar pemerintah yang ada di kabupaten siak pasti sama dengan yang di alami pasar belantik ini.

Pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada pihak kejaksaan Negeri siak, namun pihaknya tidak merinci secara detail berapa kerugian negara biar penegak Hukum yang menghitung jelas Ucok Harahap secara tegas, ia minta kejaksaan siak supaya di proses dan di ungkap siapa pelaku korupsi berdasi di retribusi pasar ini.

Penulusuran wartawan, mencoba konfirmasi Kadis Perindustrian dan Perdagangan Siak. H.Musa, melalui Pesan singkat Washappnya, namun hingga berita ini terbit belum ada jawaban di beliau. 

Diharpkan Pihak Dinas Perindustrian dan perdagangan agar bisa menjawab konfirmasi wartawan sadarionline.com. ( red )